Ramadan 2021
Iktikaf di Masjid 10 Hari Terakhir Ramadan, Simak Berikut Ini Keutamaan dan Tata Caranya
Ini keutamaan dan tata cara iktikaf di masjid pada bulan Ramadan. Umat Islam biasanya menunaikan ibadah sunah iktikaf di masjid pada 10 hari terakhir.
Agus menerangkan, iktikaf dilakulan dalam kondisi suci, kemudian menutup aurat.
Iktikat dilakukan di malam hari, di mana seseorang bisa mendirikan salat terlebih dahulu. Selain itu, berdiam diri di masjid, tentunya disertai niat.
Dikutip dari Tribunnews.com, beberapa ulama menyatakan iktikaf hanya bisa dilakukan di masjid saja.
Namun demikian, ada pula pendapat yang menyatakan iktikaf bisa dilakukan dari rumah.
Adapun tujuan iktikaf dilakukan di masjid yaitu agar tidak terganggu dari orang lain saat proses iktikaf yang mana jika melakukan di rumah dikhawatirkan bisa terganggu.
Dengan begitu bisa disimpulkan bahwa syarat iktikaf yakni :
- Muslim
- Dalam keadaan suci
- Menutup aurat
- Harus punya niat
- Berada di dalam masjid
Baca juga: Video Lamanya Nyanyi di Acara Nikahan Diunggah Kembali Warganet, Duta Sheila On 7 Trending Twitter
Baca juga: Dua Hari Lagi Tunjangan Hari Raya PNS Kota Kendari Bakal Cair, Bagaimana Dengan Honorer?
Adab Itikaf
Sementara itu, Zulhamdi M. Saad, Lc dalam tulisannya di laman IKADI menerangkan beberapa adab iktikaf dan ketentuan iktikaf.
Berikut adab saat melakukan iktikaf, serta hal-hal yang harus dihindari tatkala sedang iktikaf :
- Luruskan niat karena Allah SWT,
- Merasakan hikmah dari iktikaf, yaitu ia berputus sementara dari segala keduniaan untuk beribadah,
- Seorang yang iktikaf tidak keluar dari masjid, kecuali hanya untuk memenuhi hajat yang mesti ia laksanakan,
- Tetap menjaga amaliah ibadah pagi dan sore, seperti zikir pagi dan sore, salat sunah duha, sunah rawatib, salat qiyamullail, salat sunah wudu, zikir setelah salat dan juga menjawab azan,
- Berupaya sungguh-sungguh untuk dapat bangun sebelum waktu salat dengan waktu yang cukup untuk mempersiapkan salat, sehingga dapat melaksanakan salat lima waktu dengan khusyuk dan tenang, bukan justru malah terlambat, apalagi ia sudah beriktikaf di masjid,
- Memperbanyak amalan sunah dengan melakukan berbagai macam ibadah seperti membaca Alquran, membaca tasbih, memperbanyak membaca tahlil, tahmid, takbir, istigfar, membaca salawat kepada baginda Rasulullah, mentadaburi Alquran, membaca terjemahannya, membaca hadis-hadis nabi dan membaca sirahnya. Sehingga waktu yang ada tidak membuat bosan hanya dengan tidur dan bersenda gurau dengan sesama saudara yang sedang beriktikaf,
- Sedikit makan, minum, dan tidur dengan tujuan untuk melembutkan hati dan melatih kekhusyukan hati serta tidak membuang waktu sia-sia,
- Selalu menjaga kebersihan dan kesucian diri dan tempat iktikaf dengan selalu menjaga wudu. Saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Secara ringkasnya adalah menerapkan sunah dalam kehidupan sehari-hari.
Hal-hal yang perlu dihindari ketika iktikaf
- Banyak membuang waktu dengan hal-hal yang sia-sia bahkan tidak ada hubungannya dengan ibadah iktikaf, seperti banyak bersenda gurau, bercerita dan sebagainya.
- Berlebihan dalam makan dan minum ketika iktikaf. Karena iktikaf adalah sarana untuk melatih hati dan diri untuk khusyuk beribadah, maka makan dan minum yang berlebihan akan membuat berat beribadah dan bahkan menjadi malas ibadah, dan masjid hanya menjadi tempat pindah makan belaka.
- Tidur berlebihan, bahkan memarahi orang yang membangunkannya untuk salat dan tilawah Alquran. Ini perlu menjadi perhatian, kerena waktu 10 hari sangatlah sedikit jika hanya digunakan untuk tempat pindah tidur, padahal dengan mengikuti iktikaf adalah melatih diri untuk menggunakan waktu di masjid dengan ibadah.
- Sebagian kaum muslimin mengajak anak-anak mereka untuk juga beriktikaf, tetapi perlu memperhatikan agar anak-anak tidak mengganggu ketenangan dan kekhusyukan peserta iktikaf lainya. (*)
Artikel ini tayang di Tribun Style dengan judul Keutamaan Itikaf di Masjid pada 10 Hari Akhir Ramadhan, Simak Syarat, Tata Cara & Adab Beritikaf