Demo Buruh Pelabuhan Bungkutoko
Emak-emak Demo di KSOP Kendari: Jangan Ambil Pekerjaan Suamiku
Sekelompok emak-emak ikut dalam aksi unjuk rasa bersama para buruh pelabuhan di Kantor KSOP Kelas II A Kendari,Rabu (18/4/2021).
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI-Sekelompok emak-emak ikut dalam aksi unjuk rasa bersama para buruh pelabuhan di Kantor KSOP Kelas II A Kendari, Rabu (18/4/2021).
"Jangan Ambil Pekerjaan Suamiku," teriak para emak-emak yang ikut aksi demo itu.
Selain ikut dalam aksi demonstrasi, para emak-emak itu juga membawa spanduk bertuliskan tulisan unik yang mengkritik.
Seperti "Kami mau butuh makan bukan debu" ada juga "Merampas pekerjaan kami dengan cara cara licik" bahkan ada juga "Lebih baik mati berdarah daripada mati kelaparan. Harga mati kami.
Baca juga: Kawasan Kumuh Puday-Lapulu Disulap Menjadi Tempat Wisata, Papalimbang Jadi Pemandu
Pantauan Tribunnewssultra.com, aksi demo itu sempat memanas dikarenakan ada sekelompok aksi dari arah yang berlawanan tiba-tiba muncul.
Sontak membuat aparat keamanan bersiaga dengan mengerahkan tim satuan brimob untuk berjaga di kubu aksi yang tiba tiba muncul.
Demonstrasi Buruh Pelabuhan
Sebelumnya unjuk rasa buruh Pelabuhan Bungkutoko, Kendari, Sulawesi Tenggara minta rekomendasi Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II A Kendari untuk bekerja bongkar muat.

Koordinator aksi, Irwan menyebut bahwa sebelumnya kepala KSOP Kelas II Kendari menjanjikan akan segera mengeluarkan rekomendasi dalam waktu 2 Minggu.
"Hari ini kami menuntut agar rekomendasi itu dikeluarkan supaya kami bekerja bongkar muat di daerah lingkungan kerja pelabuhan (DLKr) atau daerah lingkungan kepentingan pelabuhan (DLKp)," katanya saat menggelar demonstrasi di kantor KSOP Kendari, Jalan Pelabuhan Bungkutoko, Rabu (28/4/2021).
Baca juga: Mudik Lebih Awal, Pelabuhan Bungkutoko Kendari Sulawesi Tenggara Dipadati Pemudik
Aksi buruh ini tergabung dalam tenaga kerja bongkar muat (TKBM) tunas bangsa mandiri.
Para demonstran menuntut supaya rekomendasi segera dikeluarkan.
Jika tidak dikeluarkan rekomendasi bekerja, massa aksi akan terus menduduki kantor KSOP hingga tuntutan diterima.
"Kami akan terus berada disini jika tidak didengar tuntutan kami," ucap koordinator aksi.
Pantauan TribunnewsSultra.com, akibat blokade jalan aktivitas bongkar muat di dalam dan luar pelabuhan lumpuh akibat sejumlah massa demonstran menutup akses jalan kendaraan peti kemas.
Hingga berita ini diturunkan massa aksi masih memblokade jalan di depan kantor KSOP Kelas II Kendari. (*)
(Tribunnewssultra.com/Husni Husein)