Bocah 2 Tahun Hanyut
Ditemukan Tewas, Berikut Fakta Bocah 2 Tahun di Kendari Hanyut Terseret Arus Irigasi
Bocah umur 2 tahun hanyut di saluran irigasi bilangan Bundaran Tugu Adi Bahasa, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, ditemukan tewas.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Bocah umur 2 tahun hanyut di saluran irigasi bilangan Bundaran Tugu Adi Bahasa, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, ditemukan tewas.
Arul, laki-laki, ditemukan tak bernyawa, sekira 400 meter arah utara dari lokasi kejadian.
Laporan Basarnas Kendari yang diterima TribunnewsSultra.com, mayat bacah umur 2 tahun itu ditemukan sekira pukul 1.30 wita.
Basarnas Kendari mengevaluasi mayat ke rumah orang tua korban, di Jl Waeha, Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, Kota Kendari.
Baca juga: Air Mata Ayah Bocah 2 Tahun di Kendari Tak Terbendung Saat Cari Anaknya yang Hanyut di Irigasi
Baca juga: Detik-detik Bocah 2 Tahun di Kendari Hanyut di Irigasi, Ternyata Digendong Kakaknya, Hendak Berteduh
Baca juga: Jadwal Imsakiyah & Buka Puasa Kota Kendari 23 April 2021, Lengkap dengan Niat & Doa Berbuka Puasa
Menurut Kepala Badan Sar Nasional (Basarnas) Kendari, Aris Sofingi, operasi pencarian dan penyelamatan korban usai setelah dievakusi.
"Ditemukannya korban tersebut, pada pukul 02.50 wita, operasi dinyatakan selesai," ujar Aris lewat tulis resminya, Jumat (23/4/2021).
Terseret Arus
Menurut laporan Basarnas Kendari, Arul hanyut terseret arus saat hendak menyebrangi saluran irigasi pada Kamis (22/4/2021) siang, sekira pukul 13.25 wita.
"Sekira pukul 13.25 WITA korban lepas dari pantauan orang tuanya terjatuh dan hanyut terbawa arus," kata Aris dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/4/2021).
Informasi hanyutnya seoarang bocah laki laki itu bermula dari laporan keluarga korban Alfian, warga Jl Waeha, Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, Kota Kendari.
Dari laporan itu tim penyelamat Basarnas Kendari diberangkatkan menuju lokasi kecelakaan dengan menggunakan satu unit mobil.
Basarnas Kendari mengerahkan tim sebanyak 5 personel dengan menyisir hilir aliran sungai sampai ke tepi hutan mengikuti arus sungai.
Pencarian
Basarnas mulai mencari Arul sejak dilaporkan hilan pada 13.25 wita.
Bocah umur 2 tahun tersebut berhasil ditemukan pada Jumat (23/6/2021) dinihari, sekira pukul 1.30 wita.
Hubungan Masyarakat (Humas) Badan SAR Nasional (Basarnas) Kendari, Wahyudi, mengabarkan operasi sempat dihentikan sementara.
"Operasi pencarian dihentikan sementara berhubung hari mulai gelap dan akan dilanjutkan esok pagi pada pukul 06.30 Wita", Kata Wahyudi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/4/2021).

Basarnas Kendari tidak sendiri mencari keberadaan Arul.
Unsur terlibat dalam pencarian korban juga dari Polsek Baruga, masyarakat, serta keluarga korban.
"Jadi kami bekerja sama dengan aparat kepolisian setempat dan warga dengan mengerahkan 1 unit mobil SAR, 1 unit Rubber boat serta peralatan pendukung keselamatan lainnya," ujar Wahyudi.
Berteduh
Arul hanyut saat hujan deras menggur sekitar Bundaran Adi Bahasa, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Kamis (23/4/2021) siang.
Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Sar Nasional (Basarnas) Kendari, Wahyudi menjelaskan, kejadian bermula saat korban dibawa sang ayah bersama seorang kakaknya 8 tahun.
Mereka bertolak dari rumahnya di Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, Kota Kendari menuju Bandara Haluoleo, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Mereka hendak berangkat mengantar keluarganya ke luar daerah melalui Jl Komjen M Jasin atau Boulevard, namun tiba-tiba hujan turun.
Mereka akhirnya memilih berteduh di dekat Bundaran Adi Bahasa - Rumah Sakit Aliyah 3.
"Pada saat melewati Irigasi sang kakak yang berusia 8 tahun menggendong korban, keduanya tiba tiba terjatuh ke saluran irigasi berarus deras," kata Wahyudi melalui telepon, Kamis (22/4/2021).
Akibatnya, kedua anak tersebut terseret arus kencang sejauh 50 meter, namun sempat tersangkut di gorong-gorong.
Sang kakak berhasil menyelamatkan diri karena berteriak meminta tolong kepada bapaknya.
"Kakaknya sanggup berdiri meminta tolong kepada ayahnya. Kakaknya bisa diselamatkan, tapi korban sudah tak ditahu keberadaannya," katanya. (*)
(Risno Mawandili/TribunnewsSultra.com)