Viral Erlita Dewi

Tim Kopi Johny Hotman Paris Resmi Jadi Pengacara Erlita Dewi, Usut Kasus Meninggal Putri Sulung

Tim kuasa hukum Kopi Johny Hotman Paris Hutapea resmi menjadi kuasa hukum Erlita Dewi.

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Fadli Aksar
(Amelda Devi Indriyani/TribunnewsSultra.com)
Ketua Tim Kuasa Hukum Kopi Johny Putri Maya Rumanti SH (kanan) mendampingi Erlita Dewi (kiri) saat menggelar konferensi pers di Hotel Liras Kendari, Jl Bunggasi, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (17/4/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Tim kuasa hukum Kopi Johny Hotman Paris Hutapea resmi menjadi kuasa hukum Erlita Dewi.

Hal itu diumumkan Ketua Tim Kuasa Hukum Putri Maya Rumanti SH saat menggelar konferensi pers di Hotel Liras Kendari, Jl Bunggasi, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (17/4/2021).

Curahan hati Erlita yang viral di media sosial (medsos) mendapat respon pengacara kondang Hotman Paris melalui tim kuasa hukum Kopi Johny.

Kisah Erlita yang berdomilisi di Kelurahan Kampung Salo, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), tersebut sebelumnya viral di media sosial.

Baca juga: Kabar Terbaru Erlita Dewi, Awalnya Ikhlas Kini Rela Mati Demi Pertahankan Putrinya dari Mantan Suami

Baca juga: Perjuangan Erlita Dewi, Bantah Pernah Sewa Pria Berbadan Kekar Untuk Mengambil Ketiga Buah Hatinya

Viral kisah Erlita tersebut lantaran mengunggah video putrinya yang tiba-tiba meninggal dunia diduga secara tidak wajar.

Padahal, Erlita belum pernah menemui putri sulungnya itu selama 3 tahun terakhir karena dibawa mantan suami tinggal bersama ibu tirinya.

Erlita disebutkan diceraikan suami yang juga bos bank ternama gegara menikahi pelakor teman sendiri.

"Ini surat kuasa kami, dari Puri & Partners, saya sendiri sebagai Managing Director-nya, saya memang advokat yang dipercaya bapak Hotman Paris untuk  memberikan bantuan hukum di Kopi jhony ya," kata Putri.

Kehadiran Putri di Kendari untuk membantu menangani kasus Erlita Dewi mengenai laporannya di Kepolsian resor (Polres) Sidoarjo.

Laporan tersebut tentang penyebab meninggal tak wajar putri sulung Erlita Dewi AG (15).

Kasus meninggal diduga tak wajar ini sudah dilaporkan ke Polres Sidoarjo, Senin (29/3/2021) lalu.

"Mudah-mudahan dari kasus yang sudah viral di media sosial ini kami bisa bantu menyelesaikannya, mudah-mudahan juga bu Erlita juga bisa mendapat keadilan dan hak asuh atas tiga orang anaknya," jelas Putri.

Bawa Pulang 3 Putrinya

Erlita Dewi berhasil membawa pulang tiga putrinya, dari tangan suami Agung Wahyudi Rahardi ke Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ketiga putrinya adalah APM (13), AYP (9), dan AGP (7) dibawa dari Kabupaten Sidoarjo dengan menempuh perjalanan selama 12 jam menuju Jakarta.

Tiba di Bandara Haluoleo, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (4/4/2021) 07.10 WITA.

Mereka dijemput belasan keluarga menggunakan tiga unit kendaraan roda empat, Erlita Dewi dengan ketiga putrinya dibawa pulang ke Jl Jambu, Kelurahan Kampung Salo, Kecamatan Kendari, Kota Kendari.

Erlita Dewi dan ketiga putrinya dijemput rombongan keluarga di Bandara Haluoleo, Kendari
Erlita Dewi dan ketiga putrinya dijemput rombongan keluarga di Bandara Haluoleo, Kendari (Istimewa)

Erlita Dewi diwakili pamannya, Busran membatah tuduhan Agus Wahyudi Rahardi yang menyebut ke tiga anaknya diambil paksa oleh belasan orang tak dikenal.

Baca juga: Detik-detik Erlita Dewi Ambil 3 Putrinya dari Mantan Suami di Sidoarjo, Keluarga Bantah Bawa Paksa

Baca juga: Erlita Dewi Bawa Pulang Tiga Putrinya ke Kota Kendari, Ambil Alih dari Mantan Suami di Sidoarjo

"Pernyataan diculik atau diambil paksa itu tidak benar," kata Busran kepada TribunewsSultra.com, saat ditemui di kediamannya bersebelahan dengan rumah Erlita Dewi, Selasa (6/4/2021).

Busran menjelaskan, peristiwa berlangsung usai proses autopsi putri sulung Erlita Dewi, AG (15), Jumat (2/4/2021).

Kala itu, Erlita Dewi ingin bertemu ketiga putrinya, Busran akhirnya berkomunikasi dengan Agung Wahyudi Rahardi.

Sebab, ketiga anak perempuan tersebut di bawah penguasaan mantan suami Erlita Dewi.

Usai Magrib, mereka berempat yakni Busran, Erlita Dewi dan dua perempuan masuk ke kediaman Agung Wahyudi Rahardi.

"Erlita ketemu, berpelukan dengan tiga anaknya. Saya sebenarnya mau minta tiga anak Erlita mau bawa jalan-jalan," katanya.

Permintaan seperti itu kerap ditolak mantan suami Erlita Dewi.

"Baru saya mau bicara bisakah saya bawa anak ini ke Kendari, tiba-tiba masuk dua orang entah siapa itu, mungkin simpatisan," jelasnya.

Busran merasa ketakutan, sebab khawatir kedatangan mereka dianggap berniat tidak baik.

Ia lalu keluar memakai sepatu, sebab tak mau ambil risiko di dalam rumah mantan suami Erlita Dewi.

"Sehingga belum sempat saya bilang mau bawa ke Kendari, ada kejadian itu, karena memang cepat," katanya.

Saat itu mereka memang berhasil membawa tiga anak Erlita Dewi menuju Jakarta lalu terbang menuju ke Kota Kendari.

Viral kisah Erlita Dewi diceraikan bos bank gegara pelakor, kini putrinya meninggal dunia diduga tak wajar.
Viral kisah Erlita Dewi diceraikan bos bank gegara pelakor, kini putrinya meninggal dunia diduga tak wajar. (handover)

"Jadi kalau ada indikasi ambil paksa itu tidak benar, sebab ada ibunya (Erlita Dewi) dia masih punya hak" katanya.

Busran menegaskan, jika dikatakan cara itu adalah upaya paksa adalah salah, pasalnya pemaksaan bisa terjadi sebelum putri sulung Erlita Dewi meninggal dunia.

"Kalau kami mau ambil paksa kenapa tidak sejak dulu, justru anak-anak itu terlihat ceria dengan ibunya, tidak tertekan, bisa lihat fotonya di bandara itu," katanya.

Kisah Viral

Tangis Erlita Dewi pecah saat mencium jenazah putri pertamanya AP, Senin (29/3/2021).

AP merupakan buah cinta hasil pernikahan Erlita Dewi dengan mantan kepala cabang salah satu bank di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Erlita baru bertemu setelah tiga tahun tak bisa mendekap apalagi mencium wajah sang anak.

Ciuman itu nampaknya untuk terakhir kalinya, sebab Agita sudah terbujur kaku bersimbah darah di wajah.

Erlita merupakan warga Kelurahan Kampung Salo, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Curhatan Erlita Dewi ditumpahkan di akun media sosialnya, facebok dan Instagram.

Baca juga: Tangis Pecah Ibu asal Kendari Cium Jenazah Putrinya Usai 3 Tahun Tak Bertemu: Dilarang Mantan Suami

Baca juga: Dua Kali Tangis Pecah Erlita Dewi saat Bersimpuh di Makam Putrinya, Usai Autopsi Usut Kematian Anak

Dalam waktu beberapa jam langsung viral, postingan Erlita telah dibagikan sebanyak 4 ribu kali dan dibanjiri ribuan komentar.

Postingan Erlita Dewi juga diunggah ulang atau repost sejumlah akun instagram.

Dalam postingannya Erlita menyebut sudah berpisah dengan mantan suaminya selama 3 tahun.

Unggahan Facebook Erlita Dewi ditumpahkan di media sosial facebook, telah dibagikan lebih dari 4 ribu kali dan dibanjiri komentar haru.

Selama perpisahan itu, empat putrinya termasuk Agita diasuh mantan suaminya yang telah menikah lagi.

"Selama hampir 3 tahun perceraian kami, saya minim komunikasi dengan anak-anak, saya diblokir telpon dan lain-lain oleh bapaknya," tulis Erlita di akun facebooknya, Rabu (31/3/2021).

Unggahan akun Facebook Erlita Dewi, warga Kelurahan Kampung Salo, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) curhat tentang putrinya Agita Putri. Erlita Dewi mencium jenazah putrinya untuk terakhir kali setelah berpisah selama 3 tahun.
Unggahan akun Facebook Erlita Dewi, warga Kelurahan Kampung Salo, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) curhat tentang putrinya Agita Putri. Erlita Dewi mencium jenazah putrinya untuk terakhir kali setelah berpisah selama 3 tahun. (Handover)

Ia mengatakan, hanya 3 kali bertemu muka dengan keempat anaknya, berbicara via telpon pun hanya 5 kali.

Hari-hari yang dilalui Erlita penuh dengan tangisan, penderitaan dan kerinduan yang sangat dalam kepada keempat putrinya.

Namun, tiba-tiba mendapat telepon dari mantan suaminya, mengabari putri pertamanya telah berpulang.

Katanya, dia hampir tidak percaya karena sama sekali tidak pernah dikabarkan sakit, malah dihubungi saat meninggal dunia. 

Erlita akhirnya memutuskan terbang Pulau Jawa menemui anaknya untuk terkahir kali.

"Sesampainya di sana hancur hati Saya begitu melihat jasad putriku yang tidak wajar dan melihat ke 3 putriku yang lain dalam keadaan kurus dan kurang terawat," katanya.

"Tidak ada lagi senyuman dan keceriaan terpancar di wajah mereka seperti dulu saat masih bersama saya," katanya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved