Viral Erlita Dewi
Tangis Pecah Erlita Dewi Sepanjang Konferensi Pers Didampingi Tim Kopi Johny Hotman Paris
Tim bantuan hukum pengacara kondang Hotman Paris Hutapea melalui Kopi Johny resmi menjadi kuasa hukum Erlita Dewi.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Tangis pecah Erlita Dewi sepanjang konferensi pers Didampingi Tim Kopi Johny Hotman Paris Hutapea.
Erlita Dewi tak kuasa membendung air mata selama konferensi pers berlangsung di Hotel Liras, Jl Bunggasi Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, (Sultra), Sabtu (7/4/2021) sore.
Tim bantuan hukum pengacara kondang Hotman Paris Hutapea melalui Kopi Johny resmi menjadi kuasa hukum Erlita Dewi.
Menyusul curhatan Erlita Dewi tentang kisah empat putrinya direbut sang mantan suami viral di media sosial (medsos).
Baca juga: Tak Serahkan Mobil ke Erlita Dewi, Agung Wahyudi Rahardi Disebut Ingkari Kesepakatan Putusan Cerai
Baca juga: TERBONGKAR Hak Asuh 4 Putri Erlita Dewi Belum Diputuskan Pengadilan, Mantan Suami Malah Rebut Paksa
Erlita Dewi muncul di publik dengan mengenakan baju lengan panjang pink, jilbab hitam dan masker hitam.
Meski air mata erlita tampak tidak terlalu jelas, namu suaranya terdengar terseduh saat menceritakan kembali perjuangan bertemu keempat putrinya.
Keempat putrinya itu direbut sang mantan suami jelang Lebaran 2018 silam, selama itu hanya 3 kali bertemu.
Bahkan, sang mantan suami memblokir nomor kontak sehingga seluruh komunikasi Erlita Dewi dengan keempat putrinya terputus.
Air mata deras tak bisa ditahan Erlita Dewi saat pengacara Putri Maya Rumanti menjelaskan kepada awak media soal usaha warga Kota Kendari itu ingin bertemu empat putrinya di Sidoarjo.
Sambil mengedipkan mata, terdengar suara Elita Dewi berupaya menahan air mata keluar dari pelupuk mata.
Putri Maya Rumanti melanjutkan pembicaraan, membantu Erlita untuk mengungkapkan yang sebenarnya.
"Erlita ini seorang ibu, ibu kandung yang ingin ketemu anak-anaknya kenapa dilarang? Sudah diberi kesempatan untuk mengurusi anaknya, masa ibunya mau lihat anaknya tidak boleh, itukan tidak wajar," katanya.
Erlita tidak pernah diberi kesempatan untuk memeluk anak-anaknya.
"Itu dibatasi selama 3 tahun perceraian Erlita bertemu dengan anaknya, hanya 3 kali itupun dibatasi melalui lembaga perlindungan anak di daerah Sidoarjo. Itu bukan pertemuan selayaknya seorang ibu dan seorang anak,"
"Hati Siapa yang tidak tercambuk?, sudah tidak boleh bertemu anak, bertemu pun memeluk tidak boleh. Ditelepon Harus menunggu telepon dari mereka," Jelasnya.
