Mahasiswa Unpad Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Kos: Sosok Cerdas dan IPK Tinggi

Mahasiswa Sastra Jerman Universitas Padjadjaran (Unpad) berinisial GG (26) ditemukan tewas di kamarnya.

Editor: Ifa Nabila
edexlive.com
Ilustrasi gantung diri. Seorang mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) berinisial GG (26) ditemukan tewas di kamarnya. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kasus bunuh diri terjadi di sebuah kamar indekos Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (15/4/2021).

Seorang mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) berinisial GG (26) ditemukan tewas di kamarnya.

Ia adalah mahasiswa di Jurusan Sastra Jerman semester akhir.

GG ditemukan tewas oleh temannya sekitar pukul 10.00 WIB dalam keadaan tergantung.

Baca juga: Seorang Pria 65 Tahun Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah, Diduga karena Stroke

Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi, membenarkan adanya mahasiswa Unpad yang ditemukan meninggal dunia akibat melakukan aksi gantung diri tersebut.

"Jadi benar bahwa yang bersangkutan adalah mahasiswa Unpad angkatan 2016. Pihak Unpad sangat prihatin dengan kejadian ini," ujarnya saat kepada Tribun Jabar melalui pesan singkat, Jumat (16/4/2021).

Dandi mengatakan, mahasiswa tersebut selama mengikuti perkuliahan di Kampus Unpad, diketahui merupakan mahasiswa yang cerdas dan memiliki IPK yang cukup tinggi.

"Kini yang bersangkutan diketahui tengah menyelesaikan skripsi," kata Dandi.

Baca juga: Ditinggal Istri Yasinan, Suami Nekat Gantung Diri dengan Sarung: Sakit Stroke Tak Kunjung Sembuh

Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, mengatakan, awalnya korban itu ditemukan saat penjaga kamar kos menanyakan kepada penghuni kosan, perihal keberadaan korban yang tidak terlihat beraktivitas.

"Kemudian, saksi lainnya mencoba melihat ke depan kamar korban, dan saksi melihat bahwa kondisi pintu kamar korban terlihat terbuka sedikit, lalu saksi membukakan pintu kamar," ucapnya.

Eko mengatakan, saksi tersebut melihat korban sudah dalam posisi leher terikat tali dan menggantung, kemudian dia memberitahukan ke penjaga kos dan juga ke penghuni kos lainnya serta pihak Kepolisian Polsek Jatinangor.

"Berdasarkan keterangan saksi, bahwa korban, terlihat oleh saksi terakhir kali pada hari Selasa atau waktu sahur," katanya.

Baca juga: 11 Tahun Menikah dan Punya 4 Anak, Pasutri Bertengkar Saling Rebutan Parang hingga Istri Tewas

Kepada saksi itu, kata Eko, korban kerap berbincang perihal perceraian orang tuanya dan sebelumnya korban diketahui sedang dalam pengobatan di dokter spesialis psikiater RSHS Bandung.

Eko mengatakan, saksi juga sempat mengetahui dari keterangan korban bahwa korban disarankan untuk dirawat, karena diduga mengalami depresi.

"Namun karena keinginan korban dan juga arahan orang tua bahwa untuk menjalankan berobat jalan atau tidak melakukan perawatan di rumah sakit," ucap Eko.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved