TRIBUN WIKI
Waode Heni, dari Lomba Karaoke Tingkat Kelurahan Baubau Menuju Idola Indonesia
Waode POP Academy akan bernnyanyi bersama Katy Perry pada 26 Maret 2021, di konser parti perayaan hari ulang tahun ke-9 Lazada.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Waode Heni Andraini (23), begitu guru memanggil ketika absen harian di sekolah.
Ia kini sudah memliki banyak penggemar. Idola disamatkan kepadanya.
Wanita kelarian Kota Baubau 2 Mei 1997 itu merupakan pemenang POP Academy Indosiar musim pertama tahun 2020-2021.
Saat kecil, Ia tak pernah menyangka bisa menjadi penyanyi profesional dan sepanggung dengan penyanyi top Indonesia.
Ia bahkan seperti bermimpi, ketika mengetahui akan nyanyi bersama musisi internasional Katy Perry, pada 26 Maret 2021.
Waode akan menjadi satu di antara bintang tamu konser parti perayaan hari ulang tahun ke-9 Lazada.
Baca juga: Sosok Kolonel Pnb Muzafar, Pilot Empat Presiden RI yang Kini Menjabat Danlanud Kendari
Baca juga: Profil Ali Mazi Gubernur Sulawesi Tenggara 2018-2023, Lika-liku Pengacara hingga 10 Tahun Penantian
Rasanya belum lama, ketika masih duduk di banguku sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Ia hanya orang yang menjadi “pemburu” karaoke tingkat kelurahan mau pun kecamatan di kota kelahirannya.
“Lomba karaoke tingkat kecamatan, kelurahan, pelan-pelan, dan sampai akhirnya membulatkan tekat berkarier di dunia musik,” ujar Waode kepada TribunnewsSultra.com lewat panggilan telepon, Senin (23/3/2021).
Tak ada kata lain, Waode hanya mengucap syukur karena sampai tahap di ini.
“Saya sebagai pendatang baru di dunia musik Indonesia, berada di antara penyanyi top itu sangat luar bisa sekali,” ujarnya.
Untuk diketahui, saat berkompetisi di POP Academy Indosiar 2020-2021, Waode telah berkolaborasi dengan musisi top macam, Iwan Fals, Ariel Noah, Ruth Sahanaya, dan Dewa19.
Sementara, di ulang tahun ke-9 Lazada, Waode akan tampil bersama Katy Perry, Raisa dan Isyana Sarasvati, serta musisi lainya.
Jalan Panjang
Waode Heni Andraini kecil kemungkinan tak punya cita-cita menjadi penyanyi.
Pasalnya ia sempat “malu-malu kucing” ketika pertama kali tampil di karaoke tingkat kelurahan.
Bahkan, ketika telah duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), Waode masih malu-malu saat menyanyi.
“Suka minder kalau nyanyi, tapi bukan minder yang kayak gimana-gimanakan. Taulah kalau anak SD nyanyi itu gimana. Malah itu SMA sempat malu-malu juga,” ujarnya.

Ia mengatakan, masalah minder dapat teratasi perlahan tubuhnya kedewasaan seseorang.
Makin dewasa, maka mampu mengontrol perasaannya agar ia bisa percaya diri.
Selain kedewasaan, peran orangtua dan sahabat sangat penting bagi Waode.
Katanya, dari SD hingga ikut audisi, bahka saat ini, keluarganya terus menjadi penyemangat.
“Sampai saat ini orangtua dan keluarga itu selalu mensuport. Apa pun, baik materi mau pun pemikiran,” akunya.
Lebih dari itu, kata Waode, orangtuanyalah yang pertama kali meyakinkan kalau punya bakat menyanyi.
Ia lantas mulai membiasakan diri, mengikuti ide orang tua untuk ikutan karauke tingkat kelurahan, kecamatan, hingga ajang pencarian bakat profesional.
Waode bisa dibilang pernah gagal.
Pada ajang pecarian bakat stasiun televisi, D'Voice Indonesia, Ia tereliminasi di delapan besar.
Lantas Waode pulang kampung. Jual aneka minuman dingin di Kota Baubau bersama beberapa kawannya.
Akhirnya, dapat informasi audisi POP Academi Indosiar 2020-2021.
Waode ikut audisi daring via zoom, lolos, lalu 18 Januari 2021, menjadi pemenan. Mengalahkan 39 pesaingnya dari pelbagai daerah di Indonesia.
“Setelah lolos lalu ke Jakarta untuk final audition. Karantina kurang lebih emapat bulan, dan alhamdulillah bisa jadi pemenang POP Academy musim pertama,” ujarnya.
Mencarai Jati Diri
Waode Heni Andraini merupakan anak pertama dari enam bersaudara.
Tentu saja ia sadar jika menjadi harapan bagi masa depan 5 adiknya.
“Saya enam bersaudara. Adik anak kedua umur 20 tahun, yang ke tiga 19 tahun, ke empat 14 tahun, ke lima kelas 11, yang terakhir umurnya 8 tahun,” akunya.
Kesadaran Waode sebagai pemula garis takdir di antara saudaranya bikin kekuatan tak habis.
Dia yang jauh dari keluarga bahkan tak mau larut dalam cengeng.
“Pernah menangis. Menangisnya itu karena kangen, karena rindu dengan suasan rumah, jadi itu kangen sama orangtua sama adik-adik. Tapi itu pada akhirnya menjadi pembakar semangat,” jalasnya.
Baca juga: Profil Achmad Lamani Bupati Muna Barat, dari Pengajar, Pengganti Bupati, Jadi Bupati Mubar 2021-2022
Baca juga: Profil Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, Sosok Jenderal Tegas, Religius, Dermawan
Waode sejatinya sudah terlatih jauh dari rumah.
Empat tahun berkuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNI) Jurusan Psikologi merupakan pengalaman yang membantu menemukan jati diri.
Banyak ilmu vocal yang ia pelajari ketika menjadi pengurus Unit Kesenian Mahasiswa (UKM) di UNJ.
Di Jakarta juga, ia mengasah mental dari panggung ke panggung, menjual suara.
“Itu nyanyi-nyanyi kafe ke kafe, regurelan. Terus jadi weding singer. Ada iven juga di mall-mall di Jakarta, itu selalu ikut,” urainya.
Waode berkuliah sembari mengasah bakat dan salurkan hobi.
Menurutnya, tak ada hambatan, hingga akhirnya bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu, empat tahun.
“Dan Alhamdulillahnya bernyanyi dan berkuliah jalan beriringan,” imbuhnya.
Alumni Psikologi UNJ
Waode merupakan anak pertama dari 6 bersaudara.
Ia lahir di Kota Baubau 2 Mei 1997.
Sekolah dasar sekolah menegah ia tamatkan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Penyanyi jebolan POP Academy Indosiar musim pertama 2020-2021 itu, juga pernah ikut ajang pencarian bakat D'Voice Indonesi tahun 2019.

Ia merupakan alumni Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Jurusan Pspikologi.
Penyanyi perempuan asal Kelurahan Lipu, Kota Baubau ini terbilang cerdas.
Ia diterima berkuliah di UNJ lewat jalur SNMPTN dan mampu selesaikan studi selama 4 tahun.
Waode tinggal bersama orangtuanya di bilangan Jl Dahyanu Iksanudin, Kecanatan Lipu, Kota Baubau.
Sekarang ia aktif sebagai penyanyi professional dan berdomisili di bilangan Rawamangun Jakarta.
Belum lama ini, 16 Februari 2021, singgel perdana bejudul 'Cinta Tanpa Tapi' ia luncurkan.
Katanya, tengah sibuk melakukan promo sembari menunggu proyek berikutnya.
"Saat ini lagi sibuk promo, makanya ada waktu senggang untuk pulang menyapa warga Kota Baubau, juga sekaligus beterima kasih karena telah mendukung Waode," imbuhnya. (*)
(Laporan Wartawan TribunnewsSultra.com, Risno Mawandili)