Kampus IAIN Kendari Jadi Tuan Rumah KKN Nusantara 2021, Dipilih Karena Daerah Plural Tanpa Konflik

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi tuan rumah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara 2021.

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Fadli Aksar
iainkendari.ac.id
Mahasiswa IAIN Kendari 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi tuan rumah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara 2021.

KKN Nusantara ini bakal diikuti kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia.

Hubungan Masyarakat (Humas) IAIN Kendari Lili menjelaskan, Kementerian Agama (Kemenag) RI memilih kampus di wilayah Sultra ini menjadi lokasi KKN Nusantara lantaran daerah yang plural.

Sebab, hampir tidak ada konflik bahkan hidup berdampingan antar warga, padahal masyarakat berasal dari beragam etnis, budaya dan agama.

Baca juga: Akses Pendaftaran Online Bermasalah, IAIN Kendari Perpanjang Masa Pendaftaran Mahasiswa Baru  

Baca juga: Berikut Informasi dan Tatacara Pendaftaran di Kampus IAIN Kendari

Baca juga: Kenali Olivia Trizkimilenia, Mahasiswi IAIN Kendari yang Dinobatkan Sebagai Putri Kampus Sultra 2021

"Masyarakat hidup berdampingan dengan aman tanpa konflik. Makanya Sulawesi Tenggara (IAIN Kendari) dipilih menjadi lokasi pengabdian kepada masyarakat berbasis riset," kata Lili, di Kendari, Selasa (16/3/2021).

Kondisi tersebut selaras dengan tema KKN Nusantara sendiri, yakni "Moderasi Beragam".

KKN Nusantara ini dilakukan pada Juli hingga Agustus 2021.

Sebelumnya, IAIN Kendari bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya telah merencanakan KKN Nusantara.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Ampel Surabaya telah melakukan kunjungan ke IAIN Kendari, Selasa (9/3/2021) lalu.

Rektor IAIN Kendari Prof Dr Faizah Binti Awad MPd berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra pada audiensi di kampus IAIN Kendari, Jl Sultan Qaimuddin, Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, belum lama ini.
Rektor IAIN Kendari Prof Dr Faizah Binti Awad MPd berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra pada audiensi di kampus IAIN Kendari, Jl Sultan Qaimuddin, Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, belum lama ini. (Aqsa Pananrang/ TribunnewsSultra.com)

UIN Sunan Ampel ingin menerapkau dua metodologi yaitu Participatory Action Research (PAR) dan Metode Asset Based Community Development (ABCD).

Selain UIN Sunan Ampel, beberapa PTKIN lain telah menyatakan ketertarikan dan bersedia terlibat pada program ini antara lain IAIN Samarinda, IAIN Ambon dan UIN Banten.

"Untuk saat ini yang sudah konfirmasi itu ada UIN Sunan Ampel Surabaya, IAIN Ambon, UIN Banten," jelasnya.

Diharapkan hasil kegiatan pengabdian ini, nantinya bisa dijadikan sebagai hasil penelitian yang dituangkan dalam artikel ilmiah.

Baca juga: Rektor IAIN Kendari Prof Faizah Binti Awad Harap Tribunnews Sultra Angkat Potensi Sulawesi Tenggara

Baca juga: Ternyata Mahasiswi IAIN Korban Aliran Sesat di Palopo Diiming-imingi Benda Ini dan Tergiur Dibaiat

Baca juga: Program Studi yang Paling Diminati Jalur SBMPTN di UHO dan USN, Apa Saja? Berikut Rinciannya

Rencananya IAIN Kendari juga akan menggandeng Universitas Halu Oleo (UHO), Mandala Waluya, Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara (Unusra) dan Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK).

Saat ini, pihaknya tengah berupaya agar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Kemenag menyetujui IAIN Kendari menjadi lokasi paten KKN Nusantara setiap tahun.

Sebab, 2020 lalu ada beberapa lokasi yang disetujui dan dibiayai oleh Kementerian Agama, di antaranya Ambon dan Nusa Tenggara Barat.

"Waktu itu kegiatannya adalah penanganan pasca gempa, dengan tema utama trauma healing," katanya.(*)

(Laporan wartawan TribunnewsSultra.com, Amelda Devi Indriyani)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved