Deposit Tambang Nikel, Bupati Konawe Utara Ingin Mobil Listrik Jadi Randis DT 1 M

Bupati Konawe Utara (Konut) Ruksamin ingin menjadikan Mobil listrik menjadi kendaraan dinasnya.

Editor: Laode Ari
Istimewa
Bupati Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, Ruksamin, yang ingin menjadikan Mobil Listrik sebagai kendaraan dinasnya. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Bupati Konawe Utara (Konut) Ruksamin ingin menjadikan Mobil listrik menjadi kendaraan dinasnya.

"Dari pada kampanye terus Konut (Konawe Utara) ini jadi incaran investor baterai litihium mobil masa depan, lebih baik saya ganti mobil dinas DT 1 M pakai mobil listrik," kata Bupati Konawe Utara Haji Ruksamin (48) kepada TribunnewsSultra.com, Senin (15/3/2021) di Kelurahan Wanggudu, Kecamatan Asera, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Niat bupati kabupaten berjarak 170 km utara Kendari ini, diungkap usai melihat tayangan video menteri perhubungan, dengan salah satu  Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mobil listrik, akhir pekan ini.

Menurutnya, typologi masyarakat pedalaman pulau Sulawesi ini lebih yakin dan sadar dengan bahan baku teknologi kendaraan masa depan itu ada di kampung kelahiran mereka.

Baca juga: Update Hasil Pilkada Konawe Utara 2020 Versi KPU, Ruksamin - Abu Haera 56,3%, Raup - Iskandar 43,7%

Baca juga: Hasil Pilkada Konawe Utara 2020, Ruksamin-Abu Haera Unggul di TPS 1 Labungga, Raup-Iskandar di TPS 2

Bahkan, mantan anggota DPRD Konawe tiga periode ini, niat mengendarai mobil listrik itu, bisa terwujud setelah pelantikannya sebagai bupati periode keduanya, 21 April mendatang.

"Dari pada koar-koar ada pabrik batterei lithium untuk mobil listrik lebih baik tunjukkan mobilnya langsung," ujarnya.

Kelak, kata dia, kendaraan di daerah ini lebih irit bahan bakar.

Mobil Listrik (iLustrasi)
Mobil Listrik (iLustrasi) (Istimewa)

Hanya saja, ujarnya, type kendaraan yang tersedia masih jenis sedan, sementara kondisi infrastruktur jalan provinsi dan kabupaten belum semulus di ibukota provinsi dan daerah lain di barat Indonesia.

Batterai Lithuium adalah alternatif energi kendaraan masa depan dengan berbahan dasar nikel dan kobalt.

Merujuk Data Satuan Genetik Wilayah (GWS) dari Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara 2015, potensi deposit nikel hipotetik ( ore nickle) di kabupaten ini sekitar 46 juta metrik ton.

Ini tersebar di kecamatan Wiwirano, Langgikima, Lasolo Kepulauan, Molawe, Matui dan beberapa kecamatan lain.

Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral tahun 2010 mengkonfirmasikan sumberdaya nikel di Konawe Utara antara lain, Lasolo Lalindu, Tapunopaka, Bahubulu, dan Mandiodo.

Tiap-tiap memiliki jumlah tonase sumberdaya nikel yang berbeda-beda.

Baca juga: Sekda Sultra Beber Kekayaan Sulawesi Tenggara, dari Emas, Aspal, Nikel untuk Mobil Listrik

Pada nikel saprolit maupun limonit, prospek Tapunopaka memiliki tonase sumberdaya terukur terbesar diantara prospek Konawe Utara yang lain yaitu senilai 17,84 dan 31,65 juta wet metric ton (wmt) atau satuan ukuran nikel saat ditambang.

Selain sumber daya terukur masih ada data sumber daya terindikasi dan tereka.

Kelimpahan nikel di daerah ini disebabkan oleh faktor geologi, stratigrafi dan topografinya.

Terdapat dua jenis nikel di daerah ini yakni nikel saprolit dan limonit.

Sumber daya nikel dibagi menjadi 4 prospek yaitu Lasolo Lalindu, Tapunopaka, Bahubulu, dan Mandiodo.

Setiap prospek memiliki jumlah tonase yang berbeda-beda.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved