Cita Citata Terseret Kasus Korupsi Dana Bansos, Bantah Diundang Kemensos Hingga Tak Tahu Persoalan

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Nama pedangdut Cita Citata disebut telah menerima aliran dana korupsi fee bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Hal tersebut bermula saat Cita Citata diundang untuk tampil dan menghibur pada acara rapat Kementerian Sosial yang digelar di Labuan Bajo beberapa waktu lalu.

Atas dugaan tersebut, Cita Citata membantah dirinya bukan diundang langsung oleh pihak Kementerian Sosial.

Cita Citata mengatakan dirinya diundang pihak Event Organizer (EO) acara rapat tersebut untuk tampil dan menghibur.

"Cita yang ngundang itu EO, pihak EO. Bukan dari pihak Kemensos. Kemensos minta ke EO, EO baru panggil kita," kata Cita, Senin (8/3/2021).

Menurut Cita Citata, dirinya tidak tahu menahu persoalan tersebut. Ia bingung mengapa namanya disebut-sebut dalam kasus tersebut.

Ia hadir dalam acara itu sebagai tamu undangan manggung normal yang biasa diterimanya. Menurutnya, tamu yang hadir banyak dan bukan hanya dirinya, tetapi mengapa hanya namanya yang disebut-sebut.

Bahkan pelantun Goyang Dumang ini mengaku kaget mendengar kabar mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara ditangkap KPK atas kasus dugaan korupsi dana bansos.

Sebab, Cita Citata merasa tak ada kejanggalan dalam cara tersebut.

Selain itu, menyoal uang yang ia terima seusai manggung senilai Rp150 juta, pelantun Sakitnya Tuh Disini mengaku tidak menerima uang dalam jumlah tersebut dari EO yang mengundangnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kementerian Sosial Matheus Joko Santoso membeberkan rincian penggunaan uang Rp14,7 miliar, yang berasal dari fee perusahaan penyedia bantuan sosial (bansos) Covid-19.

Saat memberikan kesaksian di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (8/3/2021), Joko mengungkapkan dua terdakwa penyuap mantan Menteri Sosial Julari Peter Batubara.

Mereka adalah Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar Maddanatja.

Nama Cita Citata masuk sebagai penghibur dalam acara rapat di Labuan Bajo yang menghabiskan dana Rp150 juta. (*)