Beri Klarifikasi, Kaesang Mengaku Sempat Dimaki, Ingin Putus dengan Felicia dari Pertengahan Januari
Kaesang sempat menolak memberikan klarifikasi saat dikonfirmasi perihal permasalahan asmaranya.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Putra Joko Widodo, Kaesang Pangarep, akhirnya buka suara atau klarifikasi menyoal masalah Ghosting terhadap mantan pacarnya, Felicia Tissue.
Kandasnya hubungan Kaesang dan Felicia sempat ramai diperbincangkan di media sosial dan menjadi trending topik di Twitter.
Kaesang sempat menolak memberikan klarifikasi saat dikonfirmasi perihal permasalahan asmaranya.
Menurutnya, hal itu merupakan masalah pribadinya dan tak pantas diumbar-umbar di hadapan publik.
"Gimana ya, ya itu kan masalah pribadi toh. Masalah pribadi ngapain kok diumbar-umbar? Enggak etis," kata Kaesang seperti dikutip dari video di kanal YouTube Tribunnews, Senin (8/3/2021).
Kendati demikian, Kaesang Pangarep lalu menjelaskan bahwa ia sudah ingin mengakhiri hubungannya dengan Felicia sejak pertengahan Januari.
Saat itu, ia juga langsung mendapat makian, tetapi Kaesang Pangarep hanya diam saja.
Kabar kandasnya hubungan cinta Kaesang dan Felicia mulai heboh ketika Ibu Felicia curhat dan me-mention akun media sosial Presiden Jokowi.
Dalam curhatannya, Meilia Lau menuliskan Kaesang sudah berjanji akan menikahi anaknya.
Nama Kaesang Pangarep ketika itu, langsung viral lagi di media sosial karena dianggap melakukan Ghosting.
Baca juga: Viral di TikTok, Seorang Guru Nikahi Siswi, Kisahnya Berawal Dari Taplak Meja
Baca juga: Siapa David Tjiptobiantoro? Pria yang Nikahi Aktris Julie Estelle di Maldives
Apa itu Ghosting ?
Dilansir Tribun Sumsel, istilah Ghosting merupakan kata dalam kamus bahasa gaul yang digunakan anak muda di media sosial Twitter, Facebook, dan Instagram.
Ghosting adalah istilah yang berasal dari Bahasa Inggris. Berdasar pada makna kamus, arti Ghosting adalah berbayang.
Namun, Ghosting yang sering digunakan di media sosial saat ini, bukan diartikan berbayang.
Istilah Ghosting disebut menggantung atau gantung.
Istilah ini untuk menggambarkan keadaan di mana seseorang tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa penjelasan atau pemberitahuan.
Padahal sebelum-sebelumnya sering berkomunikasi.
Istilah ini dekat dengan pemberi harapan palsu (PHP), karena biasanya orang yang di-Ghosting sudah berharap lebih dari komunikasi yang selama ini telah dijalin. (*)