Public Services
Akui Keluhan Pemasangan Indihome, Bos Telkom Sultra Minta Calon Konsumen Bersabar, Ini Penyebabnya
Dia meminta calon pelanggan bersabar jika ingin memasang jaringan Indihome.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - General Manager (GM) PT Telkom Witel Sulawesi Tenggara (Sultra) Feronika Sampe mengakui keluhan calon pelanggan terkait lambatnya pemasangan Indihome baru.
Dia meminta calon pelanggan bersabar jika ingin memasang jaringan Indihome.
"Memang butuh waktu untuk menunggu. Karena tidak secepat itu kami merealisasikan keinginan mereka," kata Feronika ditemui di kantor PT Telkom Witel Sultra, Jl Ahmad Yani, Kendari, Senin (8/2/2021) petang.
"Butuh waktu, kesabaran. Kalau memang dia serius mau pakai dia pasti akan menunggu," ujar GM Telkom Witel Sultra menambahkan.
• Warga Keluhkan Lambannya Pemasangan Jaringan Indihome di Kendari, Daftar Tunggu Berbulan-bulan
Menurutnya, calon pelanggan Indihome di PT Telkom sejauh ini membludak.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, calon pelanggan yang mendaftar untuk pemasangan jaringan Indihome bahkan mencapai 700 orang.

2 Penyebab
Feronika menjelaskan pelayanan pemasangan jaringan Indihome baru bisa lamban disebabkan dua hal.
Pertama, karena tak adanya infrastruktur penunjang pemasangan Indihome baru.
Kedua, karena kuota di dalam kawasan tertentu telah memenuhi kapasitas.
"Pasti kami akan melayani pelanggan. Kapan pun kami akan mem-follow up permintaan masyarakat untuk menjadi pelangan baru," ujarnya.
Feronika berharap, agar kasus keluhan pelanggan tidak digeneralisir.
Menurutnya, keluhan calon pelanggan bersifat kasusistik atau kasus per kasus.
Tidak semua orang merasakan pengalaman serupa.
"Kami harus melihat berapa banyak orang disuatu lokasi membutuhkan Indihome. Barulah kita rencanakan pembangunan yang ada di situ," katanya.
Langkah tersebut dilakukan untuk lokasi yang sama sekali tidak ada infrastruktur penunjang jaringan sebelumnya.
"Lalu yang kedua. Kalau di lokasi itu sudah ada jaringan, kemudian pelanggan sudah ada yang terpasang, kemudian tidak bisa dilayani, kan ada kasusnya, ini tidak bisa langsung digeneralir. tu kemungkinan jaringanya full," ujarnya.
Lanjut dia, kuota jaringan dinyatakan telah full jika ketika 40 persen warga disuatu wilayah telah memasang jaringan Indihome.
"Jadi kalau kasusnya itu, kapasitas yang kita bangun itu sudah full, (maka) dia harus menunggu lama. Ya itu tadi, kita harus rencanakan lagi pembangunan lain (untuk) penambahan jaringan," ujarnya.
Terkait pemasangan layanan Indihome menggunakan jaringan parabola tak dibantah.
Feronika menjelaskan, hal itu bisa terjadi jika di wilayah domisili calon pelanggan merupakan daerah khusus yang tak dapat dijangkau jaringan internet.
Dia membenarkan biaya untuk pemasangan jaringan parabola tersebut akan lebih mahal.
"Di Kendari bisa saja ada wilayah-wilayah tertentu yang tidak dapat dicapai jaringan internet. Namanya manggo spedy," jelas Feronika.
Keluhan Pelanggan
Sebelumnya sejumlah pelanggan dan calon pelanggan mengeluhkan lambannya pemasangan jaringan Indihome di Kendari.
Eki (31) misalnya.
Lima bulan sudah berlalu, sejak pihak PT Telkom memintanya bersabar menunggu giliran pemasangan jaringan Indihome.
Pemasangan jaringan Indihome ini dilakukan di rumah ibunya, di bilangan Jalan Ilmiah, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-wua, Kota Kendari, Sultra.
Rasa jenuhnya berubah menjadi kekesalan ketika mengetahui pihak Telkom malah lebih duluan memasang jaringan Indihome di rumah tetangganya.
Padahal, ia yang mendaftarkan tetangganya tersebut untuk pemasangan jaringan Indihome.
Lima bulan sudah berlalu, sejak pihak Telkom memintanya bersabar menunggu giliran pemasangan jaringan Indihome.
Pemasangan jaringan Indihome ini dilakukan di rumah ibunya, di bilangan Jalan Ilmiah, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-wua, Kota Kendari, Sultra.
Rasa jenuhnya berubah menjadi kekesalan ketika mengetahui pihak Telkom malah lebih duluan memasang jaringan Indihome di rumah tetangganya.
Padahal, ia yang mendaftarkan tetangganya tersebut untuk pemasangan jaringan Indihome.
Pengalaman yang dialami salah satu karyawan bank swasta di Kendari tersebut terjadi pada 2020 silam.
“Saya lebih dulu mendaftar untuk pemasangan Indihome. Bahkan saya yang pergi mendaftar di Kantor Telkom Kendari,” kata Eki kembali menceritakan pengalamannya saat masuk daftar tunggu pemasangan jaringan Indihome, Minggu (7/2/2020).
Setelah menunggu sekira enam bulan lamanya untuk pemasangan jaringan internet Indihome, pada Oktober 2020 dia akhirnya diregistrasi menjadi pelanggan baru Indihome.
Eki menambahkan, pemasangan dilakukan pihak Telkom Kendari karena salah satu pelanggan disekitar rumahnya telah memutuskan berhenti berlangganan Indihome.
“Setelah seorang pelanggan berhenti berlangganan di sekitar rumah, saya kembali ditanya pihak Telkom. Saat itu lalu dipasang,” jelas Erik.
Alasan Kabel dan Tiang
Tak ada tiang penyangga, kabel internet tak mencapai lokasi alias pendek, dan kuota penuh disekitar rumah calon pelanggan, menjadi alasan penundaan pemasangan jaringan Indihome.
Hal ini pernah dialami, Musri (48), warga Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari.
Ia harus menunggu hingga tujuh bulan untuk merasakan layanan internet berbasis rumah tersebut.
Dia mengajukan permintaan berlangganan sejak April 2020 dan baru terpasang pada Oktober 2020.
“Waktu mau dipasang tidak ada tiang untuk pemasangan kabel internet. Jadi disuruh bersabar dulu," kata Musri, Minggu.
Kendala lain yang juga dirasakan Musri, Indehome yang telah terpasang belum dapat dinikmati lantaran jaringan belum diaktifkan.
Musri baru bisa menikmati jaringan internet dengan kecepatan 10 mbps setelah teknisi datang ke rumahnya, beberapa bulan setelah pemasangan.
Pengalaman serupa juga pernah dialami oleh Eki, Dewi, dan Astri.
Mereka mengaku terlebih dahulu diminta membuat grup berjumlah 10 orang, sebagai syarat pembangunan tiang penyangga kabel internet baru untuk pemasangan jaringan Indihome.
Kesulitan lain dirasakan Fadli Aksar (26), pekerja swasta yang bermukim di Kelurahan Alolama, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.
Calon pelanggan internet berbayar ini mengatakan telah menyanggupi syarat pemasangan jaringan Indihome yakni minimal delapan orang untuk pendirian tiang penyangga kabel internet baru.
Namun, ada saja alasan dari pihak Telkom Kendari.
“Setelah kita menyanggupi syaratnya minimal delapan orang waktu itu. Tidak lama, dia telepon lagi, bilang sudah full, tidak ada titik untuk lokasi pemasangan jaringan Indihome,” ujar Fadly dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp Massenger.
Fadly kemudian ditawari pihak Telkom Kendari untuk memasang jaringan Indihome lewat sambungan parabola.
Namun Fadly tak berkenan karena biayanya lebih mahal dibanding pemasangan via jaringan kabel internet biasa.(*)