Kasus Jagal Kucing Medan: Setahun 1.200 Kucing Disembelih hingga Pemilik Kucing Tayo Diteror

Pemilik kucing Tayo, Sonia, dibantu pihak Animal Defenders Indonesia untuk memperjuangkan kasus ini.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
KOMPAS.com/DEWANTORO
Ketua Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru mengatakannya ketika ditemui di Mapolsek Medan Area pada Selasa siang. Pihaknya menjadui kuasa hukum bagi pemilik kucing Tayo yang menemukan kepala 4 - 5 kepala kucing dalam karung di depan rumah warga di Jalan Tangguk Bongkar 7, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Kecamatan Medan Denai. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Inilah perkembangan kasus jagal kucing di Medan, Sumatera Utara.

Pemilik kucing Tayo, Sonia, dibantu pihak Animal Defenders Indonesia untuk memperjuangkan kasus ini.

Beberapa fakta terungkap terkait pelaporan jagal kucing ini.

Di antaranya ada 1.200 kucing yang disembelih per tahun, padahal rumah jagal kucing ini sudah ada belasan tahun.

Hingga Sonia sebagai pelapor yang malah diteror oleh pria berbadan gempal.

Kasus Jagal Kucing di Medan: 3,5 Ekor Kucing Jadi Daging 1 Kg, Setahun Bisa 1.200 Kucing Disembelih

1.200 kucing per tahun

Dikutip TribunnewsSultra.com dari Kompas.com, Ketua Animal Defenders Indonesia Doni Herdaru membeberkan fakta terkait rumah jagal ini.

Ia menyebut kasus konsumsi daging anjing dan kucing di Medan cukup tinggi.

"Kalau di Medan, kasus kucing dan anjing (dikonsumsi) jelas tinggi," ujar Doni di Mapolsek Medan Area pada Selasa (2/2/2021) siang.

"Untuk kasus daging anjing, Medan buat saya nomor 2, nomor 1 itu Jawa, di Surakarta, Solo Raya. Jakarta itu nomor 3," paparnya.

Update Kasus Jagal Kucing di Medan, Sonia Pemilik Kucing Tayo Malah Diteror Pria Badan Gempal

Lebih lanjut, Doni tidak bisa memaparkan angka pasti konsumsi daging kucing di Medan lantaran kurang populer dibanding daging anjing.

Namun, ia dapat mengambil kesimpulan dari pemeriksaan rumah jagal di Jalan Tangguk Bongkar, Kecamatan Medan Denai tersebut.

Ternyata rumah jagal itu juga digunakan sebagai tempat usaha katering.

"Bisa dibayangkan kalau minimal sehari, dia kan jualnya 1 kg Rp 70.000," ungkap Doni.

"Untuk 1 kg daging kucing yang dihilangkan kepala dan isi perutnya, 1 kucing beratnya paling banyak 300 gram. Maka, untuk 1 kg butuh 3,5 ekor," jelasnya.

Maka, jika diasumsikan sehari 1 kg daging kucing maka dalam sebulan dia bisa menjagal hampir 100 ekor.

Dalam setahun, lanjutnya, ada 1.200 ekor yang disembelih.

Kasus Jagal Kucing di Medan, Kucing Persia Rp 12 Juta Turut Disembelih, Sherina Munaf Ikut Miris

"Jika 15 tahun, silakan hitung. Berapa banyak potensi penularan penyakit yang ditimbulkan pada lingkungan," tuturnya.

Doni juga meluruskan mitos mengenai daging anjing dan kucing yang disebut bisa mengobati asma.

Pemikiran itu hanyalah mitos dan malah akan menimbulkan penyakit lainnya.

"Itu mitos. Marilah kita edukasi. Asma ada obatnya, bukan makan kucing," tegasnya.

Diteror

Dikutip TribunnewsSultra.com dari Kompas.com, Sonia adalah pihak yang menemukan kepala kucing di rumah jagal itu.

Ada tulang yang diduga kuat adalah kucingnya yang bernama Tayo.

Peristiwa jagal kucing itu terjadi di Medan dan terungkap setelah adanya seseorang yang kehilangan kucingnya.
Peristiwa jagal kucing itu terjadi di Medan dan terungkap setelah adanya seseorang yang kehilangan kucingnya. (Instagram/@soniarizkikarai)

Setelah melapor ke polisi, Sonia malah diteror oleh dua orang pria.

Bahkan kedua pria itu sampai mencarinya ke rumah.

Pihak Animal Defenders Indonesia pun langsung mengambil langkah untuk melindungi Sonia.

Doni menyebut, Sonia mengalami teror dari seseorang pada 30 Januari 2021.

Saat itu, Sonia dikejar oleh pria berbadan gempal namun untungnya berhasil lolos.

Lalu selama dua hari, Sonia dicari oleh seseorang hingga ke rumahnya.

Doni pun menegaskan pihaknya akan terus memperjuangkan kasus ini dan melindungi Sonia.

"Kami mengerti mbak Sonia sangat terganggu, dalam kondisi kedukaan, harus berhubungan dengan orang-orang yang akan mencelakakan dirinya," ujar Doni.

"Mungkin karena prinsip dia membela kucingnya, berani bersuara, lalu timbul teror kepada dirinya dan sekarang kita akan pasang badan demi dia. Apapun yang terjadi. Jika harus LPSK, kami akan turunkan," sambungnya.

Bahkan, pihak Doni bersedia memberikan penjagaan 1x24 jam terhadap Sonia.

"Jangan karena teror ini lalu terganggu. Kita yang lebih besar dari dia, dari penjahat. Pecinta anjing, kucing bisa bersatu se-Indonesia," kata Doni.

"Kebaikan bisa berwadah, berkumpul dan berserikat. Kenapa kita takut sama yang salah. Yang salah harus bergetar ketemu dengan yang benar," sambungnya.

(TribunnewsSultra.com/ Ifa Nabila) (Kompas.com/ Dewantoro)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved