Pilkada Muna 2020

Sindir Menyindir Calon Bupati Muna Rusman Emba vs Rajiun Tumada di Debat Kandidat Pilkada 2020

Sindir menyindir Calon Bupati Muna Laode Muhammad Rusman Emba dan Laode M Rajiun Tumada pada Debat Kandidat Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2020

Editor: Aqsa
Tangkapan Layar Youtube KPU Muna Official
Suasana Debat Kandidat pada Pilkada Muna 2020 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, MUNA - Sindir menyindir Calon Bupati Muna Laode Muhammad Rusman Emba dan Laode M Rajiun Tumada terjadi pada Debat Kandidat Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2020.

Mereka saling memberi pertanyaan dan tanggapan pada debat publik di Gedung Galampa Kantolalo, Rumah Jabatan Bupati Muna, Jalan Bypass, Raha, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (04/10/2020).

Pada debat yang disiarkan melalui akun Youtube KPU Muna tersebut, presenter Dian Mirza sebagai moderator berkali-kali mengingatkan keduanya karena kerap melewati batas waktu saat memberikan pertanyaan maupun tanggapannya.

Pada sesi tanya jawab ini, Dian pertama kali mempersilakan Rusman Emba yang didampingi pasangannya Bachrun untuk bertanya kepada Rajiun Tumada yang didampingi calon Wakil Bupati Muna La Pili.

Pada kesempatan pertama ini, Rusman yang juga calon Bupati Muna petahana langsung menyerang Rajiun terkait kebijakan pembangunan Muna Barat ( Mubar) yang dipimpinnya.

"Dalam aspek pembangunan salah satu indikatornya adalah perencanaan Anda sebagai Bupati Muna Barat tentu dalam membangun kami mendapat informasi dibangun lima tahun berturut-turut kenapa itu bisa terjadi?

Dalam rangka peningkatan pelayanan dan marwah daerah, harusnya ada kantor respresentatif. Tapi sampai saat ini kalau berbicara fakta saudara belum membangun kantor bupati dan kantor-kantor lain," tanya Rusman.

Pertanyaan Rusman ditanggapi Rajiun Tumada dengan nada 'berapi-api'.

Baca juga: Live Streaming Debat Calon Bupati Muna, Rusman Emba vs Rajiun Tumada, Perdana di Pilkada 2020 Sultra

"Inilah perbedaan pemimpin Pak. Kabupaten Muna itu 60 tahun, sedangkan Kabupaten Muna Barat itu baru berdiri 6 tahun. Siklus pemerintahan itu sudah berjalan cukup berjalan lama.

Sedangkan, Muna Barat sebagai daerah otonom baru tentu ada harapan dan keinginan masyarakat Muna Barat bagaimana mereka mendapat prioritas perhatian infrastruktur yang mereka idam-idamkan selama 60 tahun," kata Rajiun yang mundur sebagai Bupati Mubar untuk maju Pilkada Muna 2020 tersebut.

"Untuk itu apa yang menjadi perhatian pasangan nomor satu bahwa kantor bupati dan sebagainya kalau menurut saya sebagai daerah otonom baru itu bukan menjadi skala prioritas karena harapan masyarakat Muna Barat yang terbagi dalam tiga wilayah besar mereka mengharapkan jalan, jembatan, dan bendungan. Juga sektor perikanan, pertanian, dan peternakan, dan sektor lainnya.

Sebagai pendukung dasarnya adalah pembangunan infrastruktur dalam rangka putaran perekonomian yang selama berpuluh-puluh tahun itu tidak pernah dirasakan masyarakat Mubar. Tentu dengan ketersediaan anggaran yang sangat rendah sekali," jelasnya menambahkan.

Dia juga menyebutkan pegawai di Muna Barat berkisar 2.000 orang dan tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Setelah Rajiun menyudahi jawabannya, Rusman Emba kembali diberi kesempatan memberikan tanggapan.

Kali ini dia menyinggung pembangunan jalan khususnya ring road dua jalur di Waloro.

"Bicara persoalan jalan khususnya ring road dua jalur sementara jumlah kendaraan yang dilewati satu dua dalam hitungan jam ini tak berimbang. Energi yang besar yang dipergunakan untuk pembangunan jalan tapi kemudian tidak dimanfaatkan secara maksimal.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved