7 Fakta Unik Jembatan Teluk Kendari yang Jarang Diketahui, dari Gubernur Nur Alam hingga Ali Mazi
Berikut 7 fakta unik Jembatan Teluk Kendari yang dibangun sejak era Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam hingga masa Gubernur Sultra Ali Mazi.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Berikut 7 fakta unik Jembatan Teluk Kendari yang dibangun sejak era Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam hingga masa Gubernur Sultra Ali Mazi.
Jembatan yang dulunya bernama Jembatan Bahteramas tersebut kini menjadi ikon baru Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, setelah diresmikan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) pada Kamis (22/10/2020) lalu.
Dengan dibangunnya Jembatan Teluk Kendari ini, kata Jokowi, konektivitas dan pergerakan manusia dan barang menjadi semakin efisien.
"Dengan demikian daya saing Sulawesi Tenggara khususnya Kota Kendari meningkat ditandai dengan tumbuhnya pengembangan usaha-usaha baru," kata Jokowi saat meresmikan jembatan tersebut, belum lama ini.
Berikut 7 fakta unik tentang Jembatan Teluk Kendari yang mulai dibangun sejak era Nur Alam dan baru rampung di masa kepemimpinan periode kedua Gubernur Sultra Ali Mazi dihimpun TribunnewsSultra.com dari berbagai sumber:
1. Kabel dari Austria
Jembatan sepanjang 1,34 km tersebut secara fisik menghubungkan sisi kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan sisi Pulau Bungkutoko di Kecamatan Poasia di Kota Kendari, Sultra. Terdiri dari pembangunan jalan pendekat atau oprit (602,5 meter), approach span (357,7 meter), side span (180 meter), dan bentang utama atau main span (200 meter).
Teknologi yang digunakan pada pembangunan jembatan ini adalah cable stayed dengan kabelnya diimpor dari Austria. Jembatan Teluk Kendari memiliki lebar 20 meter dengan empat lajur serta median dan trotoar.

2. Jembatan Kabel Terpanjang Ketiga di Indonesia
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menyampaikan, Jembatan Teluk Kendari dengan panjang 1.349 meter merupakan jembatan dengan model bentangan kabel ketiga terpanjang di Indonesia, setelah Jembatan Suramadu dan Jembatan Pulau Balang di Balikpapan.
Jembatan Suramadu yang melintasi Selat Madura menjadi jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan sepanjang 5.438 m tersebut menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura.
Sedangkan, Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memiliki panjang bentang utama sepanjang 804 meter, panjang jembatan pendekat 167 meter, panjang akses 1.969 meter, panjang antar pilon 402 meter.
3. Anggaran Rp804 Miliar
Pembangunan Jembatan Teluk Kendari dikerjakan oleh konsorsium kontraktor PT PP (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero).
Pembangunan Jembatan Teluk Kendari berada di bawah tanggungjawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari Ditjen Bina Marga dengan kontraktor pelaksana konsorsium PT PP dan PT Nindya Karya.
Biaya pembangunannya bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp 804 miliar melalui skema kontrak tahun jamak (MYC) 2015-2020.
4. Dari 30 Menit Jadi 3 Menit
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan Jembatan Teluk Kendari akan mempermudah pergerakan masyarakat yang berada dari sisi kawasan Kota Lama menuju sisi Poasia. Masyarakat selama ini harus menyeberangi Teluk Kendari menggunakan perahu atau memutari Teluk sejauh 20 km.
Adapun Jembatan Teluk Kendari dapat memangkas waktu tempuh dari 30 menit menjadi 3 menit perjalanan.
5. Dibangun di Era Nur Alam hingga Ali Mazi
Jembatan yang memiliki lebar jalan 20 meter ini mulai dibangun sejak 2015 hingga 2020. Dikutip dari sda.pu.go.id, ground breaking pembangunan jembatan tersebut berlangsung di Kota Lama Kendari pada Jumat, 19 Agustus 2016 silam. Kala itu, bertajuk “Ground Breaking Pembangunan Jembatan Bahteramas Teluk Kendari.
Acara ini dihadiri Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kala itu Taufik Widjoyono mewakili Menteri PUPR Moh Basuki Hadimuljono dan dihadiri Gubernur Sulawesi Tenggara saat itu Nur Alam.
Pada Kamis (22/10/2020), Presiden Jokowi meresmikan Jembatan Teluk Kendari, di Kendari, Sultra. Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Gubernur Sultra Ali Mazi, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Wali Kota Kendari Sulkarnain, dan sejumlah pejabat lainnya.
6. Ranjau Laut
Jembatan ini awalnya ditargetkan selesai dalam empat tahun, tetapi molor karena berbagai kendala. Salah satunya, adanya ranjau laut sisa peninggalan Jepang yang tersebar di lokasi pembangunan jembatan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menyebut pada tahun pertama, fokus pembangunan dilakukan untuk membersihkan ranjau di Teluk Kendari, karena memang banyak sekali ranjau di teluk tersebut.
Setelah beberapa kali tambahan waktu, jembatan ini selesai awal Oktober 2020 lalu. Sejumlah penyelesaian akhir dilakukan, termasuk pengecatan.
7. Tak Sekadar Jembatan
Presiden Jokowi berjanji, akan menata dan membangun ruang terbuka publik di Jembatan Teluk Kendari.
Berikut cuitannya Jokowi di akun twitternya @jokowi, "Jembatan Teluk Kendari dibangun selama lima tahun lamanya. Kini, jembatan yang terentang sepanjang 1,34 km di atas teluk di ibu kota Sulawesi Tenggara itu menjadi ikon baru Kota Kendari. Nantinya, di sekitar jembatan juga akan ditata dan dilengkapi dengan ruang terbuka publik" tulisnya akun Twitter @jokowi dikutip Wartakotalive.com, Sabtu (24/10/2020) lalu.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan Jembatan Teluk Kendari akan mempermudah pergerakan masyarakat yang berada dari sisi kawasan Kota Lama menuju sisi Poasia. Masyarakat selama ini harus menyeberangi Teluk Kendari menggunakan perahu atau memutari Teluk sejauh 20 km.
Adapun Jembatan Teluk Kendari dapat memangkas waktu tempuh dari 30 menit menjadi 3 menit perjalanan.
"Sebagaimana amanat Bapak Presiden, jembatan ini dibangun untuk mendukung pengembangan wilayah Kota Kendari bagian Selatan dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port, dan kawasan permukiman baru yang merupakan pengganti dari kawasan pelabuhan di Kota Lama," kata Hedy dalam keterangan tertulis, Jumat (23/10/2020).
Hedy menjelaskan, Jembatan Teluk Kendari akan terhubung dengan jalan nasional dan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari sepanjang 40 km yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kawasan Industri di Kabupaten Konawe.
Sehingga mempermudah mobilitas logistik dari dan menuju ke kawasan pelabuhan baru di Pulau Bungkutoko yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari seluas 66 hektar.(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jembatan Teluk Kendari Bakal Ditata dan Dilengkapi Ruang Terbuka Publik, Ini Penjelasan Jokowi